A. Pengertian / Arti Definisi Angin
Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan
udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke
tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu / temperatur
rendah ke wilayah bersuhu tinggi.
B. Proses Terjadi Angin
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena
daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih
tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya
sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh
pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke
tempat lain.
Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai
dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita
ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah,
dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat
kita buat dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban,
dan lain sebagainya.Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang
dubur, dan sebagainya untuk menciptakan angin.
Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat
membawa bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak
sedap di hidung kita. Bau masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin,
bau gas, bau kentut, bau kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh
bau yang dapat dibawa angin.
angin adalah udara yang bergerak. Pergerakan udara ini disebabkan
oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya.
Jika udara dipanaskan akan memuai yang akhirnya naik karena menjadi lebih
ringan. Jika udara yang dipanaskan naik, tekanan udara menjadi turun.Karena
udara berkurang.dan udara dingin di sekitarnya akan mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tersebut. Udara lalu menyusut menjadi lebih berat dan turun
ke tanah.Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan kembali naik.
Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan
konveksi.Angin juga termasuk udara, udara terdiri dari bermacam gas.Gas
termasuk materi yang tidak kelihatan.
C. Ragam angin
Pada atmosfer bumi diketahui ada pola umum sirkulasi udara, angin
yang mengikut pola umum sirkulasi udara ini disebut prevailing wind.Pada daerah
tropis dan sub tropis, angin berhembus dari arah tenggara untuk belahan bumi
selatan, dan dari arah timur laut untuk belahan bumi utara.Sedangkan untuk
daerah beriklim sedang, angin secara umum berhembus dari arah barat yakni dari
arah barat laut untuk belahan bumi selatan, dan dari arah barat daya untuk
belahan bumi utara.Sebaliknya, untuk daerah kutub, angin umunya berhembus dari
arah timur, yakni searah dengan angin pada daerah tropis.Preveling wind pada
daerah tropis disebut trade wind, pada daerah beriklim sedang disebut westerly
wind, dan didaerah kutub disebut angin kutub (polar wind).
Selain angin yang mengikuti pola umum sirkulasi atmosfer bumi,
terdapat pula angin musiman.Contoh yang paling dikenal adalah angin muson.Arah
angin ini akan berubah sesuai musim. Umumnya angin akan bertiup dari arah timur
laut selama periode 6 bulan dan kemudian dari arah barat daya selama 6 bulan
berikutnya.
Angin lokal yang paling dikenal adalah angin laut dan angin
darat.Angin ini terjadi akibat perubahan suhu diatas laut atau danau dengan
udara diatas wilayah daratan.Pada siang hari udara diatas daratan akan lebih
panas dibanding diatas lautan, maka tekanan udara didaratan lebih rendah dan ini
mengakibatkan angin berhembus kedaratan, oleh sebab itu disebut angin laut,
sebaliknya pada malam hari, daratan akan menjadi lebih dingin sehingga tekanan
udaranya lebih tinggi.ini akan menyebabkan angin akan berhembus dari dari
daratan kelaut, disebut angin darat.
Angin lokal yang lain adalah angin lembah.Prinsip terjadinya angin
local ini sama dengan pada angin laut dan angin darat.
D. Fungsi angin
Ada 3 sifat angin yang dapat dirasakan secara langsung oleh orang
awam yaitu
1.
Angin menyebabkan tekanan
terhadap permukaan yang menentang arah angin tersebut
2.
Angin mempercepat pendinginan
dari benda yang panas
3.
Kecepatan angin sangat beragam
dari tempat ketempat dan dari waktu ke waktu.
Angin mempunyai fungsi lain yang sangat penting tetapi mungkin tidak
disadari oleh orang alam adalah mencampur lapisan udara, antara udara panas
dengan udara dingin, antara udara lembab dan udara kering, antara udara yang
kaya dkarbon dioksida dengan udara yang karbon dioksidanya rendah.
Karena fungsi angin yang demikian, maka antara lain siklus hidrologi
dapat berlangsung dan kereacunan karbon dioksida pada pusat perkotaan dan
kawasan industry dapat dihindari.
E. Kecepatan angin
Kecepatan angin dalam data klimatologi adalah kecepatan angin
horizontal pada ketinggian 2meter dari permukaan tanah yang ditanami dengan
rumput.Jadi jelas merupakan angin permukaan yang kecepatannya dapat dipengaruhi
karakteristik permukaan yang dipengaruhinya.
Kecepatan angin pada dasarnya ditentukan oleh perbedaan tekanan
udara antara tempat asal dan tujuan angin (sebagai faktor pendorong) dan resistensi media yang
dilaluinya.Hubungan kecepatan angin dengan karakteristik permukaan dapat
dilihat dengan rumus:
U
= [u*/Kk].Ln [(Z +ZM – d )/ (ZM)]
keterangan:
u
= kecepatan angin (m/detik)
u
= velositas friksi (m/detik)
Kk=
konstanta von Karman(0,4)
Z
= ketinggian permukaan tanah
ZM=
parameter kekasaran momentum(momentum rougness parameter)
d
= ketinggian alihan permukaan(zero plane displacement)
nilai d untuk permukaan licin adalah 0. Sedangkan
untuk permukaan yang ditutupi oleh vegetasi yang seragam (misalnya pertanaman
jagung,padi, kedelai, atau tanaman lain)
nilai
d dapat dihitung dengan rumus :
d
= 0,64h dimana, h = tinggi vegetasi rata-rata.
Parameter
kekasaran momentum (ZM) untuk vegetasi yang seragam dihitung dengan
rumus :
ZM
= 0,13h.
F. Pegukuran kecepatan
angin
Alat pengukur
kecepatan angin yang umum digunakan adalah anemometer.Jenis anemometer standar
yang digunakan pada Stasiun Klimatologi adalah anemometer mangkuk.pemilihan
jenis anemometer disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Dalam pemilihan jenis
anemometer perlu diperhatikan beberapa hal, yang terpenting adalah:
1.
Kisaran kecepatan angin
yang dapat di deteksi. Beberapa anemometer mekanis hanya dapat bekerja jika
kecepatan angin melampaui batas minimalnya.
2.
Kelinieran tanggapan pada
kisaran kecepatan angin yang diukur.
3.
Kecepatan tanggapan.
Kecepatan tanggapan ini biasanya diukur berdasarkan waktu yang dibutuhkan bagi
anemometer untuk mulai melakukan pengukuran.
4.
Ukuran alat. Ukuran ini
penting diselaraskan dengan jenis angin yang akan diukur atau ruang tempat
pengukuran. Misalnya untuk mengukur kecepatan angin dalam system tajuk tanaman
dibutuhkan anemometer yang kecil.
5.
Kesesuaian alat dengan
arah angin yang akan diukur kecepatannya. Perlu diingat bahwa arah angin dapat
berubah-ubah, tidak hanya dating dari satu arah.
Contoh
anemometer
G.
Faktor terjadinya angin ada 4 tahap, yakni:
1.
Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan
tekanan udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien
barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
2.
Lokasi
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin
yang jauh dari garis khatulistiwa.
3.
Tinggi lokasi
Semakin tinggi lokasinya, semakin kencang pula angin yang bertiup.
Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di
permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan
gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin
kecil.
4.
Waktu
Angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya pada
malam hari.yang di lihat saat angin berhembus adalah partikel-partikel ringan
seperti debu yang terbawa bersama angin. Angin bisa dirasakan hembusannya
karena kita mempunyai indra perasa, yaitu kulit, sehingga kita bisa
merasakannya.
H. Proses
terjadinya angin
Angin memiliki hubungan yang erat
dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari
akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari
daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin
juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di
sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Angin buatan dapat dibuat dengan
menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara
sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan,
kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan.
Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik,
pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya.Secara alami kita
bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk menciptakan
angin.
Udara dapat membawa partikel bau
dari suatu zat sehingga angin dapat membawa bau atau aroma mulai dari aroma
yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung kita. Bau masakan, bau amis,
bau laut, bau sampah, bau bensin, bau gas, bau kentut, bau kotoran, dan lain
sebagainya adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa
angin.
Proses
Terjadinya Tornado
Perubahan
lapisan udara merupakan pemicu lahirnya Tornado dalam hal ini jika lapisan
udara dingin berada diatas lapisan udara panas, udara panas naik dengan
kecepatan 300-an km/jam, udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan
angin berputar sehingga membentuk tornado, dan bila sudah sempurna maka sebuah
tornado bisa memiliki kecepatan hingga 400 Km/jam serta lebar cerobong antara
15 – 365 meter.
Tornado
adalah di antara badai paling kejam di Bumi, dengan potensi untuk menyebabkan
kerusakan yang sangat serius.
Badai
cepat berkembang – disertai hujan, guntur dan kilat. Ketika suhu tanah
meningkat, udara panas dan lembab mulai naik.
Ketika
hangat, udara lembab dan dingin memenuhi udara kering, itu terangkat ke atas,
masuk lapisan udara atas.sebuah awan petir mulai tercipta pada fase ini.
Pergerakan
udara keatas sangat cepat.Angin dari sisi samping menyebabkan arah yang berbeda
dan membentuk sebuah pusaran.
Sebuah
kerucut hasil putaran udara yang berpilin tersebut mulai terbentuk dan terlihat
dari awan ke permukaan tanah.
1. Apa
itu Tornado
Tornado sama dengan Putting beliung, perbedaannya
hanya pada penyebutan dan skala intensitas Tornado, di Indonesia Tornado
dikenal dengan sebutan angina putting beliung atau angina leysus, yang berbeda
adalah dalam skala intensitasnya saja, di Indonesia tornado hanya pada skala F0
dan F1. F0(0-73
mph) - kerusakanringan: Beberapa kerusakan padacerobong asap.Cabang
yang patahd
ari pohon
danbeberapa pohon tumbang sedangkan F1(73-112mph) – kerusakan
Sedang: mobil
pindah meledak
jalan, rumah mobilterbalik.
A.
Pengertian Tornado
Menurut Kamus Meteorologi (AMS 2000), tornado adalah
“ suatu kolom udara yang berputar dengan kencang, timbul dari awan cumuliform
atau dari bagian bawah awan cumuliform, dan sering ( tidak selalu ) tampak
seperti funnel cloud.” Dengan kata lain, sebuah vorteks yang diklasifikasikan
sebagai tornado, harus terhubung dengan permukaan tanah dan dasar awan. Ahli
meteorology belum menemukan cara yang mudah untuk mengklasifikasi dan
mendefinisikan tornado. Contohnya, tidak ada perbedaan yang jelas antara
mesosiklon ( sirkulasi badai guntur induk ) di permukaan dengan tornado lemah
yang besar. Sudah diketahui bahwa funnel pada tornado tidak tampak. Juga, pada
kecepatan berapa dari awan ke permukaan tornado berawal.
B.
Terbentuknya Tornado
Sebagian besar tornado yang merusak dan mematikan
disebabkan oleh supersel, yaitu badai guntur yang berputar dengan sirkulasi
yang teratur yang disebut mesosiklon. Supersel juga dapat menimbulkan hujan es
yang merusak, angin kencang non tornado, kilat, dan banjir
tiba-tiba.Pembentukan tornado umumnya dapat dilihat pada hal- hal yang terjadi
pada skala badai, didalam dan sekitar mesosiklon. Pertumbuhan tornado
berhubungan dengan perbedaan temperature pada di tepi massaudara turun yang
berada di sekitar mesosiklon. Studi pemodelan secara matematis tentang
pertumbuhan tornado juga mengindikasikan tornado dapat terjadi tanpa pola
temperatur tersebut bahkan kenyataannya, variasi temperatur yang teramati
sangat kecil pada beberapa tornado yang menyebabkan kerusakan hebat dalam
sejarah yakni pada 3 Mei 1999.
C. Arah Tornado datang
·
Dapat
terjadi kapan saja tiap tahunnya.
·
Dapat
terjadi dimana saja diseluruh tempat di dunia, namun pada daerah-daerah lintang
tinggi terjdinya biasanya pada musim semia atau musim panas.
·
Di Indonesia
lebih banyak disekitar Sumatera dan Jawa.
D. Gejala
sebelum Tornado
Karakteristik hujan, angin, kilat, dan hujan es menurut
pengamat bervariasi dari badai yang satu dengan badai yang lain, dari jam ke
jam, dan bahkan dari arah gerakan badai. Hujan es berukuran besar dapat
mengindikasikan badai guntur yang tidak biasa, dan dapat saja terjadi sebelum
tornado. Hujan es, atau bentuk lain apapun dari presipitasi, kilat bukanlah
prediksi tepat akan terjadi tornado.
E. Jenis-
Jenis Tornado
·
Tornado
lemah
Ø
Mencakup
88% dari jumlah keseluruhan tornado
Ø
Menyebabkan
kematian kurang dari 5%
Ø
Memiliki
tenggang waktu 1s.d > 10 menit
Ø
Kecepatan
angin kurang dari 110 mph
·
Tornado
kuat
Ø Mencakup 11% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado
Ø Menyebabkan kematian hampir 30%
Ø Memiliki durasi 20
menit atau bahkan lebih
Ø Memiliki kecepatan angin 110 s.d 205 mph
·
Tornado
sangat kuat
·
Mencakup
1% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado
·
Menyebabkan
kematian hampir 70%
·
Memiliki
durasi melebihi 1 jam
·
Memiliki
kecepatan angin >205 mph
·
Waterspout
Ø Waterspout merupakan tornado yang lemah yang terbentuk dari perairan
hangat
Ø Waterspout terjadi pada saat musim dingin / musim salju yang
terlambat dating, disaat orang-orang mengira kemungkinan terjadinya tornado
sangat kecil
Ø Waterspout terkadang bergerak di dekat daratan dan menjadi tornado
yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa
F.
Lama Tornado
Tornado dapat
berlangsung mulai dari beberapa detik hingga lebih dari satu jam. Sebagian
besar tornado berlangsung kurang dari 10 menit.
2. Skala Tornado
Gambar dibawah
ini menjelaskan prosentasi intensitas Tornado yang pernah terjadi dikawasan
Jepang juga kaitannya dengan angka kematian akibat Tornado.
Berikut adalah skala intensitas Tornado menurut
Fujita Jepang.
SKALA KERUSAKAN TORNADO:
SKALA
|
PERKIRAAN KECEPATAN ANGIN
( MPH )
|
TIPE KERUSAKAN
|
F0
|
< 73
|
Kerusakan ringan. Beberapa kerusakan pada cerobong
asap; dahan pohon patah ; pohon-pohon berakar dangkal terdorong; papan- papan
penunjuk rusak.
|
F1
|
73 - 112
|
Kerusakan sedang. Atap rumah
berhamburan; rumah semi-permanen bergeser.
|
F2
|
113 – 157
|
Kerusakan yang signifikan. atap rumah kayu rusak; rumah
semi-permanen roboh; mobil terbalik; pohon besar tercabut; misil ringan
terpicu; mobil terangkat dari permukaan tanah.
|
F3
|
158 – 206
|
Kerusakan berat. Atap dan dinding rumah permanen roboh;
kereta api terbalik; sebagian besar pohon di hutan tercabut; mobil besar
terangkat dan terlempar dari permukaan tanah.
|
F4
|
207 – 260
|
Kerusakan hebat. Rumah permanen terangkat; bangunan
dengan pondasi semi-permanen terlempar;misil besar terpicu; mobil dan benda
berat lainnya terlempar beterbangan.
|
F5
|
261 - 318
|
Kerusakan sangat hebat. Rumah dengan kerangka yang baik
pondasinya terangkat dan tersapu; Misil berukuran besar beterbangan di udara
hingga 100 meter; pohon beterbangan; fenomena luar biasa lain akan muncul.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar