13 Juni 2012

Angin


A. Pengertian / Arti Definisi Angin
Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari daerah yang memiliki suhu / temperatur rendah ke wilayah bersuhu tinggi.
B. Proses Terjadi Angin
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya.Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk menciptakan angin.
Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat membawa bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung kita. Bau masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin, bau gas, bau kentut, bau kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa angin.
angin adalah udara yang bergerak. Pergerakan udara ini disebabkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Jika udara dipanaskan akan memuai yang akhirnya naik karena menjadi lebih ringan. Jika udara yang dipanaskan naik, tekanan udara menjadi turun.Karena udara berkurang.dan udara dingin di sekitarnya akan mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tersebut. Udara lalu menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah.Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan kembali naik.
Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi.Angin juga termasuk udara, udara terdiri dari bermacam gas.Gas termasuk materi yang tidak kelihatan.
C. Ragam angin
Pada atmosfer bumi diketahui ada pola umum sirkulasi udara, angin yang mengikut pola umum sirkulasi udara ini disebut prevailing wind.Pada daerah tropis dan sub tropis, angin berhembus dari arah tenggara untuk belahan bumi selatan, dan dari arah timur laut untuk belahan bumi utara.Sedangkan untuk daerah beriklim sedang, angin secara umum berhembus dari arah barat yakni dari arah barat laut untuk belahan bumi selatan, dan dari arah barat daya untuk belahan bumi utara.Sebaliknya, untuk daerah kutub, angin umunya berhembus dari arah timur, yakni searah dengan angin pada daerah tropis.Preveling wind pada daerah tropis disebut trade wind, pada daerah beriklim sedang disebut westerly wind, dan didaerah kutub disebut angin kutub (polar wind).
Selain angin yang mengikuti pola umum sirkulasi atmosfer bumi, terdapat pula angin musiman.Contoh yang paling dikenal adalah angin muson.Arah angin ini akan berubah sesuai musim. Umumnya angin akan bertiup dari arah timur laut selama periode 6 bulan dan kemudian dari arah barat daya selama 6 bulan berikutnya.
Angin lokal yang paling dikenal adalah angin laut dan angin darat.Angin ini terjadi akibat perubahan suhu diatas laut atau danau dengan udara diatas wilayah daratan.Pada siang hari udara diatas daratan akan lebih panas dibanding diatas lautan, maka tekanan udara didaratan lebih rendah dan ini mengakibatkan angin berhembus kedaratan, oleh sebab itu disebut angin laut, sebaliknya pada malam hari, daratan akan menjadi lebih dingin sehingga tekanan udaranya lebih tinggi.ini akan menyebabkan angin akan berhembus dari dari daratan kelaut, disebut angin darat.
Angin lokal yang lain adalah angin lembah.Prinsip terjadinya angin local ini sama dengan pada angin laut dan angin darat.
           
D. Fungsi angin
Ada 3 sifat angin yang dapat dirasakan secara langsung oleh orang awam yaitu
1.      Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang menentang arah angin tersebut
2.      Angin mempercepat pendinginan dari benda yang panas
3.      Kecepatan angin sangat beragam dari tempat ketempat dan dari waktu ke waktu.
Angin mempunyai fungsi lain yang sangat penting tetapi mungkin tidak disadari oleh orang alam adalah mencampur lapisan udara, antara udara panas dengan udara dingin, antara udara lembab dan udara kering, antara udara yang kaya dkarbon dioksida dengan udara yang karbon dioksidanya rendah.
Karena fungsi angin yang demikian, maka antara lain siklus hidrologi dapat berlangsung dan kereacunan karbon dioksida pada pusat perkotaan dan kawasan industry dapat dihindari.
E. Kecepatan angin
Kecepatan angin dalam data klimatologi adalah kecepatan angin horizontal pada ketinggian 2meter dari permukaan tanah yang ditanami dengan rumput.Jadi jelas merupakan angin permukaan yang kecepatannya dapat dipengaruhi karakteristik permukaan yang dipengaruhinya.
Kecepatan angin pada dasarnya ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara tempat asal dan tujuan angin (sebagai faktor  pendorong) dan resistensi media yang dilaluinya.Hubungan kecepatan angin dengan karakteristik permukaan dapat dilihat dengan rumus:
U = [u*/Kk].Ln [(Z +ZM – d )/ (ZM)]
keterangan:
u = kecepatan angin (m/detik)
u = velositas friksi (m/detik)
Kk= konstanta von Karman(0,4)
Z = ketinggian permukaan tanah
ZM= parameter kekasaran momentum(momentum rougness parameter)
d = ketinggian alihan permukaan(zero plane displacement)
nilai d untuk permukaan licin adalah 0. Sedangkan untuk permukaan yang ditutupi oleh vegetasi yang seragam (misalnya pertanaman jagung,padi, kedelai, atau tanaman lain)
nilai d dapat dihitung dengan rumus :
d = 0,64h dimana, h = tinggi vegetasi rata-rata.
Parameter kekasaran momentum (ZM) untuk vegetasi yang seragam dihitung dengan rumus :
ZM = 0,13h.

F. Pegukuran kecepatan angin
Alat pengukur kecepatan angin yang umum digunakan adalah anemometer.Jenis anemometer standar yang digunakan pada Stasiun Klimatologi adalah anemometer mangkuk.pemilihan jenis anemometer disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Dalam pemilihan jenis anemometer perlu diperhatikan beberapa hal, yang terpenting adalah:
1.      Kisaran kecepatan angin yang dapat di deteksi. Beberapa anemometer mekanis hanya dapat bekerja jika kecepatan angin melampaui batas minimalnya.
2.      Kelinieran tanggapan pada kisaran kecepatan angin yang diukur.
3.      Kecepatan tanggapan. Kecepatan tanggapan ini biasanya diukur berdasarkan waktu yang dibutuhkan bagi anemometer untuk mulai melakukan pengukuran.
4.      Ukuran alat. Ukuran ini penting diselaraskan dengan jenis angin yang akan diukur atau ruang tempat pengukuran. Misalnya untuk mengukur kecepatan angin dalam system tajuk tanaman dibutuhkan anemometer yang kecil.
5.      Kesesuaian alat dengan arah angin yang akan diukur kecepatannya. Perlu diingat bahwa arah angin dapat berubah-ubah, tidak hanya dating dari satu arah.
 
Contoh anemometer
G. Faktor terjadinya angin ada 4 tahap, yakni:
1.      Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
2.      Lokasi
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang jauh dari garis khatulistiwa.
3.      Tinggi lokasi
Semakin tinggi lokasinya, semakin kencang pula angin yang bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
4.      Waktu
Angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya pada malam hari.yang di lihat saat angin berhembus adalah partikel-partikel ringan seperti debu yang terbawa bersama angin. Angin bisa dirasakan hembusannya karena kita mempunyai indra perasa, yaitu kulit, sehingga kita bisa merasakannya.
H. Proses terjadinya angin
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya.Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk menciptakan angin.
Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat membawa bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung kita. Bau masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin, bau gas, bau kentut, bau kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa angin.

Proses Terjadinya Tornado
Perubahan lapisan udara merupakan pemicu lahirnya Tornado dalam hal ini jika lapisan udara dingin berada diatas lapisan udara panas, udara panas naik dengan kecepatan 300-an km/jam, udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan angin berputar sehingga membentuk tornado, dan bila sudah sempurna maka sebuah tornado bisa memiliki kecepatan hingga 400 Km/jam serta lebar cerobong antara 15 – 365 meter.
Tornado adalah di antara badai paling kejam di Bumi, dengan potensi untuk menyebabkan kerusakan yang sangat serius.










 
Badai cepat berkembang – disertai hujan, guntur dan kilat. Ketika suhu tanah meningkat, udara panas dan lembab mulai naik.
 
Ketika hangat, udara lembab dan dingin memenuhi udara kering, itu terangkat ke atas, masuk lapisan udara atas.sebuah awan petir mulai tercipta pada fase ini.

 
Pergerakan udara keatas sangat cepat.Angin dari sisi samping menyebabkan arah yang berbeda dan membentuk sebuah pusaran.
 
 
Sebuah kerucut hasil putaran udara yang berpilin tersebut mulai terbentuk dan terlihat dari awan ke permukaan tanah.
1.      Apa itu Tornado

Tornado sama dengan Putting beliung, perbedaannya hanya pada penyebutan dan skala intensitas Tornado, di Indonesia Tornado dikenal dengan sebutan angina putting beliung atau angina leysus, yang berbeda adalah dalam skala intensitasnya saja, di Indonesia tornado hanya pada skala F0 dan F1.  F0(0-73 mph) - kerusakanringan: Beberapa kerusakan padacerobong asap.Cabang yang patahd ari pohon danbeberapa pohon tumbang sedangkan F1(73-112mph) – kerusakan Sedang: mobil pindah meledak jalan, rumah mobilterbalik.
A. Pengertian Tornado
Menurut Kamus Meteorologi (AMS 2000), tornado adalah “ suatu kolom udara yang berputar dengan kencang, timbul dari awan cumuliform atau dari bagian bawah awan cumuliform, dan sering ( tidak selalu ) tampak seperti funnel cloud.” Dengan kata lain, sebuah vorteks yang diklasifikasikan sebagai tornado, harus terhubung dengan permukaan tanah dan dasar awan. Ahli meteorology belum menemukan cara yang mudah untuk mengklasifikasi dan mendefinisikan tornado. Contohnya, tidak ada perbedaan yang jelas antara mesosiklon ( sirkulasi badai guntur induk ) di permukaan dengan tornado lemah yang besar. Sudah diketahui bahwa funnel pada tornado tidak tampak. Juga, pada kecepatan berapa dari awan ke permukaan tornado berawal.
B. Terbentuknya Tornado
Sebagian besar tornado yang merusak dan mematikan disebabkan oleh supersel, yaitu badai guntur yang berputar dengan sirkulasi yang teratur yang disebut mesosiklon. Supersel juga dapat menimbulkan hujan es yang merusak, angin kencang non tornado, kilat, dan banjir tiba-tiba.Pembentukan tornado umumnya dapat dilihat pada hal- hal yang terjadi pada skala badai, didalam dan sekitar mesosiklon. Pertumbuhan tornado berhubungan dengan perbedaan temperature pada di tepi massaudara turun yang berada di sekitar mesosiklon. Studi pemodelan secara matematis tentang pertumbuhan tornado juga mengindikasikan tornado dapat terjadi tanpa pola temperatur tersebut bahkan kenyataannya, variasi temperatur yang teramati sangat kecil pada beberapa tornado yang menyebabkan kerusakan hebat dalam sejarah yakni pada 3 Mei 1999.
C. Arah Tornado datang

·         Dapat terjadi kapan saja tiap tahunnya.
·         Dapat terjadi dimana saja diseluruh tempat di dunia, namun pada daerah-daerah lintang tinggi terjdinya biasanya pada musim semia atau musim panas.
·         Di Indonesia lebih banyak disekitar Sumatera dan Jawa.

D. Gejala sebelum Tornado

Karakteristik hujan, angin, kilat, dan hujan es menurut pengamat bervariasi dari badai yang satu dengan badai yang lain, dari jam ke jam, dan bahkan dari arah gerakan badai. Hujan es berukuran besar dapat mengindikasikan badai guntur yang tidak biasa, dan dapat saja terjadi sebelum tornado. Hujan es, atau bentuk lain apapun dari presipitasi, kilat bukanlah prediksi tepat akan terjadi tornado.
E. Jenis- Jenis Tornado

·         Tornado lemah

Ø  Mencakup 88% dari jumlah keseluruhan tornado
Ø  Menyebabkan kematian kurang dari 5%
Ø  Memiliki tenggang waktu 1s.d  > 10 menit
Ø  Kecepatan angin kurang dari 110 mph
·         Tornado kuat

Ø  Mencakup 11% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado
Ø  Menyebabkan kematian hampir 30%
Ø  Memiliki durasi 20  menit atau bahkan lebih
Ø  Memiliki kecepatan angin 110 s.d 205 mph

·         Tornado sangat kuat

·         Mencakup 1% dari jumlah keseluruhan kejadian tornado
·         Menyebabkan kematian hampir 70%
·         Memiliki durasi melebihi 1 jam
·         Memiliki kecepatan angin >205 mph
·         Waterspout
Ø  Waterspout merupakan tornado yang lemah yang terbentuk dari perairan hangat
Ø  Waterspout terjadi pada saat musim dingin / musim salju yang terlambat dating, disaat orang-orang mengira kemungkinan terjadinya tornado sangat kecil
Ø  Waterspout terkadang bergerak di dekat daratan dan menjadi tornado yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa
F. Lama Tornado
     Tornado dapat berlangsung mulai dari beberapa detik hingga lebih dari satu jam. Sebagian besar tornado berlangsung kurang dari 10 menit.
2. Skala Tornado
Gambar dibawah ini menjelaskan prosentasi intensitas Tornado yang pernah terjadi dikawasan Jepang juga kaitannya dengan angka kematian akibat Tornado.
Berikut adalah skala intensitas Tornado menurut Fujita Jepang.
SKALA KERUSAKAN TORNADO:
SKALA
PERKIRAAN KECEPATAN ANGIN
 ( MPH )
TIPE KERUSAKAN
F0
< 73
Kerusakan ringan. Beberapa kerusakan pada cerobong asap; dahan pohon patah ; pohon-pohon berakar dangkal terdorong; papan- papan penunjuk rusak.
F1
73 - 112
Kerusakan sedang. Atap rumah berhamburan; rumah semi-permanen bergeser.
F2
113 – 157
Kerusakan yang signifikan. atap rumah kayu rusak; rumah semi-permanen roboh; mobil terbalik; pohon besar tercabut; misil ringan terpicu; mobil terangkat dari permukaan tanah.
F3
158 – 206
Kerusakan berat. Atap dan dinding rumah permanen roboh; kereta api terbalik; sebagian besar pohon di hutan tercabut; mobil besar terangkat dan terlempar dari permukaan tanah.
F4
207 – 260
Kerusakan hebat. Rumah permanen terangkat; bangunan dengan pondasi semi-permanen terlempar;misil besar terpicu; mobil dan benda berat lainnya terlempar beterbangan.
F5
261 - 318
Kerusakan sangat hebat. Rumah dengan kerangka yang baik pondasinya terangkat dan tersapu; Misil berukuran besar beterbangan di udara hingga 100 meter; pohon beterbangan; fenomena luar biasa lain akan muncul.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar